-Dari Hati-

Dari hati, pada langit tinggi, 
Ini hajat, dalam pinta yang slalu bermunajat. 
Namun,... 

Jikalau langit bermufakat, memberi segala perbedaan pada kita yang inginku terikat. Apalah yang bisa kini kuperbuat, agar ruh dan jiwa kita ini kian dekat, agar rasa ini kian erat. 

Sang langit tak memberi restu, pada tiap ingin yang slalu ku terbangkan kelangit biru.
Katanya jika ingin ya meminta, namun permintaan ini tak ingin dikabulkan oleh-Nya. 

Aku percaya, 
Bahwa pinta yang tak terkabulkan akan digantikan dengan yang lebih baik dari apa yang diusahakan. Namun, jika aku bisa lebih berusaha kenapa tidak kabulkan ini untukku dapat bersamanya. 

(~~~~) nama yang lebih aku kenal sebagai Ar-Rahman.
Ya Ar-Rahman, surat yang bertama kali aku dengar, yang Engkau lantunkan begitu indah, merdu yang menyentuh kalbu.

Hari itu aku tak mengenalmu, namun aku dapat tau dari suaramu bahwa itu adalah kamu "Ar-Rahman".

Jauh dari itu, entah itu takdir ataupun hanya kebetulan mempertemukan dan mempersatukan kita dalam ikatan ukhuwah organisasi kampus yang tak terfikirkan oleh ku untuk dapat bergabung kedalamnya.

Dari itu, aku dapat belajar sedikit banyak tentang kamu, mengenal sedikit demi sedikit kepribadianmu, yang aku menyadari bahwa aku dan kamu berbanding terbalik, terlalu banyak perbedaan antara kita yang sulit kupercaya.

Dari itu aku mulai sedikit banyak mengutip kepribadianmu yang ku jadikan pelajaran agar hidupku melangkah menjadi lebih baik, ku usahakan semampuku untuk aku dan kamu menjadi setara namun ku tahu tidak akan mungkin bisa sama.

Kau dengan kepribadian yang indah, berbalut aqidah yang indah dan takwa kepada Allah. Aku tau siapa saja akan mengagumimu, memintamu dan menjadikanmu salah satu tujuan, begitu juga dengan aku,

Apakah salah ketika kagumku terhadapmu, menjadikan titik berat keyakinan bahwa kau lah yang terbaik, menjadikanmu tujuan, langkah untuk masa depan yang lebih baik, In sya Allah.

Dari hadir ku didunia, aku juga inginkan bahagia, dalam langkah berbalut takwa dengan pasangan yang berpegang teguh pada agama.

Aku wanita, perempuan biasa, dari orang yang tak kaya rupa ataupun harta. Namun, jika boleh dalam meminta, aku inginkan dia dalam tiap Aamiin yang paling nyata.

Aku tau aku tak dapat mengubah sebuah takdir, apalagi personal jodoh yang mana lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan bumi ia sudah dituliskan didalam buku Lauhulmahfuz pencipta dunia ini.

Ini hanya persoal jika aku boleh memilih dan meminta, namun jika pinta ini tak diperkenankan untuk menjadi nyata terkabul tak mengapa.
Aku yakin, ada yang lebih tepat yang telah dipersiapkan oleh-Nya.

Tuhanku yang maha bijaksana, aku hanya hamba, tugasku hanya memohon dan meminta, tentang itu dikabulkan atau tidak aku tak ada upaya.

Segala ku serahkan padamu, atas urusan langit yang banyak menampung harap. Atas segala pinta umat pada doa yang di lantunkan secara kerap. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

dialog saya di CLT Batch VI

Tetaplah ada, Jan jadikan Tiada...

[[ Dear Capung di 2021 ]]